Banyak cara untuk menciptakan ayam aduan yang tangguh.
Rutinitas harian meliputi olah raga rutin atau melatih ayam setiap pagi. hal
yang paling penting sebelum melatih ayam aduan yaitu menjinakkannya. yaitu
dengan melakukan perlakuan yang istimewa seperti membelai, memberi makan
ditangan, dan memberi nama untuk calon ayam aduan agar menambah hubungan
kedekatan emosional.
Melatih ayam aduan banyak sekali variasiya, cara paling
benar adalah dengan sering main ke arena gelanggang & ke kandang
teman-teman sesama pecinta ayam bangkok , maka kita akan dapat menyerap ilmu yg
diterapkan. Latihan dasar untuk pembentukan otot ayam bangkok pola &
caranya bermacam-macam.
- Cara 1: Untuk menguatkan kuda-kuda ayam bangkok & otot sayap ada yg memasukkan ayam bangkok dlm kurungan kemudian digantung 1 m dgn tali & diputar perlahan, biasakan ayam bangkok dlm kondisi tersebut tiap hari selama 5 jam.
- Cara 2: Tiap malam ayam bangkok ditaruh pada tali karet/ tali tambang yg lentur & selalu bergerak sehingga kaki ayam bangkok akan terbiasa mencengkeram kuat & selalu terjaga untuk tidak terjatuh.
- Cara 3: Dengan cara mengkondisikan ayam bangkok selalu loncat ke atas sampai beberapa kali, caranya yaitu pada sore/malam hari ayam bangkok dimasukkan ke gulungan karet dgn diameter 1 m dgn tinggi 70 cm (bisa pakai karet geber), ayam bangkok yg dimasukkan akan berusaha keluar & meloncat ke bibir karet masukkan lagi sampai beberapa kali.
Yang terpenting adl porsi latihan yg disesuaikan dgn kondisi
ayamnya yg diimbangi dgn ransum & suplemen vitamin yg berimbang. Jika
latihan tidak terukur maka justru akan merusak ayam Bangkok. Teknik melatih
& merawat ayam bangkok bisa berbeda tetapi tujuannya sama untuk
meningkatkan kualitas ayam Bangkok.
Cara melatih otot leher ayam bangkok agar lebih ideal
Agar otot leher ayam bangkok menjadi kuat dan ideal maka
harus dilakukan dan latihan secara rutin. Cara yang dilakukan untuk melatih
otot leher ayam bangkok adalah dengan memegang bagian depan & bagian
belakang dari tubuh ayam bangkok dgn kedua pergelangan tangan. Bagian paha
tertumpu pada pergelangan tangan kiri, sedangkan pergelangan kanan untuk
menumpu leher. Dalam posisi jongkok, kita gerakkan kedua pergelangan tangan
tersebut ke depan, belakang, kiri & ke kanan.
Ayam Bangkok dgn sendirinya akan mengikuti arah gerakan
tangan kita. Ayam bangkok yg terbiasa dgn latihan seperti ini biasanya akan
memiliki leher dgn susunan otot yg kompak & kokoh. Latihan semacam ini juga
berguna untuk memperkuat otot-otot bagian kaki, karena bagian ini secara akan
bergerak aktif juga.
Di tahap awal latihan dpt dilakukan kira-kira 2 menit,
kemudian seminggu kemudian meningkat menjadi sekitar 3-4 menit & jika ayam
sudah terbias dengan latihan semacam ini dapat dilakukan secara rutin selama 5 menit
setiap hari. Kriteria leher ayam Bangkok yang ideal adalah leher yang lentur
agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan & liat, sehingga efektif
untuk mengunci. Cara lain untuk melatih leher ayam adalah dgn rajin mengurut.
Dan ketika ayam sudah berumur untuk uji coba tarung/abar, maka setiap pukulan
yg diterima leher ayam bangkok secara alami membuat otot leher menjadi lebih
ideal.
Ukuran leher ayam harus proporsional, maksudnya tidak
terlalu panjang & tidak terlalu pendek. Leher ayam yg terlalu panjang akan
membuat ayam bangkok sulit menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya dengan
leher ayam yg terlalu pendek, akan membuat ayam sulit untuk mengunci lawan.
Yang perlu diperhatikan juga adalah ruas tulang leher harus
rapat, karena banyak kasus ayam kalah dalam gelanggang disebabkan pukulan ke
arah leher yg membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yg ada di leher
terganggu dan terjadi cedera tulang .
Melatih dengan lemparan
Tangan kanan memegang bagian tubuh ayam (dada), sedangkan
tangan kiri memegang bagian belakang (bawah patat). Dalam posisi berjongkok,
kita lemparkan ayam tersebut ke udara. Karena lemparan itu, kedua sayap akan
berkelebat, kedua kakinya bergerak seperti menghantam sesuatu dan hampir semua
otot meregang. Ketika mendarat di tanah, kedua kaki tersebut dalam posisi siaga
kembali.
Latihan ini dapat dilakukan secara bertahap, mula-mula cukup
5 kali lemparan saja, kemudian frekuensinya ditingkatkan menjadi 10 kali pada
hari berikutnya, dan demikian seterusnya. Bila sudah terbiasa, kita dapat
melemparkan ayam sebanyak 40-50 kali setiap hari.
Dengan cara demikian akan membuat ayam mempunyai otot dan
tulang yang kokoh. Karena gerakan tersebut membutuhkan energi dan stamina yang
tinggi, maka ayam yang sudah terbiasa akan mepunyai ketahanan fisik yang lebih
baik. Namun kita tidak boleh melempar terlalu tinggi sebab dapat berakibat
patah kaki atau ayam mengalami stress.
Melatih dengan gerakan
Untuk melatih otot leher ayam bangkok, kita dapat memegang
bagian depan dan belakang dari tubuh ayam dengan kedua pergelangan tangan.
Bagian paha tertumpu pada pergelangan tangan kiri, sedangkan sedangkan bagian
kanan untuk menumpukan leher. Dalam posisi jongkok, kita gerakan kedua
pergelangan tangan tersebut ke depan, belakang, kiri dan kekanan.
Ayam dengan sendirinya akan mengikuti arah pergerakan tangan
kita. Ayam bangkok yang terbiasa dengan latihan semacam ini akan memiliki leher
dengan susunan otot yang kompak dan kokoh. Latihan ini juga berguna untuk
memperkuat otot kaki, sebab bagian ini secara aktif juga akan bergerak kian
kemari.
Latihan tahap awal dapat dilakukan selama 2 menit, Kemudian
meningkat menjadi 3-4 menit satu minggu berikutnya dan apabila benar-benar
terbiasa dapat dilakukan secara rutin selama 5 menit setiap hari.
Melatih dengan janturan
Secara hati-hati, dalam posisi setengah membungkuk kita
pegang pangkal ekor, yakni daerah perbatasan antara punggung dengan kelenjar
uropigial (brutu). Dengan gerakan lembut, pangkal ekor kita angkat sehingga
seluruh tubuh ayam akan bergerak secara bebas. Latihan ini sangat berguna untuk
mengembangkan kemampuan otot sayap, paha, kaki, pernapasan, urat saraf dan
sebagainya. Sama seperti latihan sebelumnya, kita tidak boleh terlalu tinggi
ketika mengangkat ayam, karena dapat menyebabkan stres. Jarak pengangkatan yang
ideal kira-kira 1 meter dari tanah.
Setelah sekian lama ayam bergerak bebas ketika diangkat,
pangkal ekor kita lepaskan sehingga ayam akan mendarat ditanah. Untuk tahap
pertama, pengangkatan cukup setengah menit dahulu. Apabila sudah terbiasa dapat
ditingkatkan menjadi 1-2 menit. Jika ayam benar-benar sudah terbiasa, maka kita
dapat melakukannya setiap hari selama 5 menit.
Melatih dengan tekanan
Punggung ayam dalam posisi berdiri kita tekan dengan lembut.
Gerakan ini akan menyebabkan punggung menjadi menunduk, dan tekanan kita
perkuat sedikit sehingga ayam semakin beraksi terhadap tekanan tersebut.
Punggungnya seperti menggeliat, sementara kedua kakinya berusaha bergerak
seolah-olah ingin melepaskan diri. Latihan ini sangat baik untuk menguatkan dan
meningkatkan kelenturan otot, terutama otot paha dan kaki.
Untuk meningkatkan ketahanan fisik, ayam dapat dilatih di
tepian kolam atau sungai yang dangkal. Bila aliran tidak begitu deras, ayam
dapat kita masukan kedalam kolam yang tersebut. Tentu saja ini akan membuatnya
kelabakan dan meronta ingin keluar dari air. Naluri untuk menyelamatkan diri
ini membuat otot pada sayap, dada dan pha bergerak cepat serta dalam irama yang
tidak teratur. Tidak mengherankan, apabila yang sudah terbiasa menjalani
latihan ini mempunyai otot yang kencang, liat, kompak dan kokoh. Lebih dari itu
ayam mempunyai pernafasan dan ketahanan fisik yang lebih baik.
Apabila aliran agak deras, ayam dapat kita angkat ke
permukaan air sedemikian rupa sehingga hanya bagian kaki saja yang terendam
air. Cara seperti ini akan membuat kedua kakinya bergerak cepat melawan arus
air, sehingga anggota gerak tersebut menjadi terbiasa melawan tekanan. Dengan demikian,
kedua kaki ayam tersebut benar-benar mempunyai kekuatan hantam yang hebat.
Hendaknya selalu di ingat bahwa sewaktu melatih, peternak harus selalu
mengawasi keadaan fisik ayam. Latihan ini tidak boleh terlalu dipaksakan supaya
ayam tidak terlalu kepayahan.
latihan terakhir adalah menjaga keseimbangan tubuh yang
dapat dilakukan dengan cara meletakkan ayam pada tenggeran atau ayunan yang
bergoyang. Ketika ayunan itu bergerak maju mundur, ayam akan selalu berusaha
untuk tidak jatuh dan hal ini sama dengan melatih keseimbangan tubuh. Latihan
keseimbangan ini juga berguna untuk menguatkan jari-jari pada kedua kakinya.
Melatih ayam aduan untuk persiapan sebelum turun ke arena
Menurunkan ayam aduan ke gelanggang adalah hal yang paling
penting untuk mengukur sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan kita
pada ayam selama ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi momok bagi
kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok yang kita miliki
sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan ketahanannya. Dan inilah yang
membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk turun ke gelanggang.
Menurunkan ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal
yang mudah. Karena ayam harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari
sisi mental, daya tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena
bila tidak, tak jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam
yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang harus
membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga kapanpun kita
memutuskan untuk turun gelanggang, maka segala sesuatunya harus siap, baik
untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun ceritanya, sebagus manapun
rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang namanya Ayam akan tetap kalah sama
Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita
miliki akan selalu menang di gelanggang.
- Latihan Pisik Ayam
Ayam yang akan turun ke gelanggan, biasanya kami berikan
training atau latihan minimal selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami
lakukan setiap harinya yaitu: Memberikan sedikit senam pada ayam di pagi hari
(antara Jam 8-9 pagi) untuk melatih dan melenturkan otot2. Latihan-latihan yang
dapat dilakukan antar lain:
Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan
kearah kiri dan kanan sebanyak
masing-masing 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat, lakukan
kira2 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih otot2 leher agar
lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk
dipukul.
Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri
dan kanan masing-masing 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan
kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran
kanan tangan di sayap kir, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk
membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki-kaki
dan badan.
Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada
dengan menggunakan telapak tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan
pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya. latihan ini
dapat diberikan 30 kali.
Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah
bawah sambil mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan
push-up ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur
ayam, jangan sekali2 melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam
dipegang trus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan
membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jarang menyebabkan kerusakan pada
pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan “Janturan ikutan”. Dimana ayam
diangkat setinggi-tingginya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam
dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam
di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah
searah dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya
akan memakan waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut.
Setelah ayam mendapat senaman-senaman, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk
melemaskan kembali otot-ototnya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan
dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah, ini
hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman. Ayam dijemur jangan
terlalu lama, 15 menit waktu penjemuran sudahlah cukup. Dan setelah dijemur,
ayam bisa dilepas kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Dan di siang hari ayam
diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan “Bobok Siang”.
Setelah memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul
16.00-17.00 ayam kembali kita beri training. Training yang akan kita berikan
adalah “Training Lari” yang dapat dilakukan melalui lari kurung.
Untuk lari kurung, alat bantu yang kita perlukan yaitu
sepasang kurungan ukuran besar dan kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam
jantan lainnya di letakkan di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali
dengan kurungan besar sehingga terdapat jarak sekitar 10 cm. Kemudian ayam yang
akan kita latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal ini,
maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung dengan ayam yang
terletak di dalam kurungan kecil.
Dan karena adanya jarak antar kurung kecil
dan besar, maka ayam akan trus mencari cari celah untuk bertarung yang akhirnya
membuatnya berlari trus menerus mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan
dimulai perlahan dan semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung.
Latihan ini bisa kita lakukan 15-30 menit setiap harinya.
Setelah memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan
5 menitan untuk melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan
vitamin dan suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Hal yang perlu diingat, jangan terlalu memaksakan
latihan/senaman ayam. latihan/senaman di atas dapat ditingkatkan jumlahnya
sejalan dengan perjalanan latihan dari hari ke harinya.
- Perawatan mental
Setelah sehari-melakukan latihan pisik ayam, maka latihan
yang selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman
tarung ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menjajal
ayam dengan untulan ataupun ayam bangkok lainnya. Latihan ini sangat diperlukan
oleh ayam bangkok yang akan diturunkan ke gelanggang untuk memperkuat mental
dan memberikan pengalaman tarung yang lebih padanya.
Dalam waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita
lakukan maka semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5
kali sehari, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu
training 30 hari, ayam akan menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.
Ayam Aduan Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore
hari di pukul 16.00-17.00, dan bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan
lari tidaklah perlu dilakukan. di Jajalan pertama, tidak perlu dilakukan
terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan inipun dilakukan dengan
membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam yang akan dilatih maupun lawan
tandingnya.
Tujuan membungkus paruh dan jalu ayam selain untuk menghindari
terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih adalah untuk meningkatkan emosi
ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang dibungkus akan membuat ayam susah
untuk melakukan pukulan dan kebanyakan hanya mengeluarkan teknik-teknik yang
memberikan banyak gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk otot-otot ayam.
Ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5×10 menit
durasi tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga
ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan berarti ayam
yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam yang siap ke
gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi tarung minimal 5×10
menit.
Hal yang perlu diingat bahwa, sebisanya lawan-lawan tanding
yang diperoleh ayam yang kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda
sehingga pengalaman yang akan diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang
kita latih, maka akan semakin kuat mental dan pengalaman tarung yang
diperolehnya. Akan tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus
memperhatikan unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan
yang telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka….
Cara Merawat Ayam Bangkok Sebelum Diadu/ Bertarung
Memandikan & menjemur ayam antara pukul 9 sampai pukul
12 siang dengan lama waktu penjemuran sekitar 1 jam, tergantung cuaca.
Diumbar dikandang umbaran sampai sore, atau dilepas bebas
secukupnya, bisa juga diputerin di halaman 2×2 m selama 5 menit kemudian
diumbar sampai sore.
Kemudian kembali ke kandang utk istirahat.
Untuk pakan cukup diberi makanan sehari-hari ditambah setiap
minggu diberi 1 butir telur (kalau ada telur itik)
Pemberian obat-obatan cukup diberi B Kompleks 1 minggu 2×2
butir setelah ayam makan sore.
Hentikan pemberian telur dan obat-obatan 3 hari sebelum ayam
mau diadu.(—–)
Pelatihan sebelum ayam turun ke kalangan
Untuk soal melatih ayam sebelum turun ke kalangan biasanya
setiap pagi saya memandikan & menjemur ayam antara pukul 9 sampai pukul 12
siang selama 1 jam (tergantung cuaca), terus ayam tersebut sekalian saya
puterin sekitar 5 menit setelah itu ayam diumbar dikandang umbaran 2x2m (jika
ada) sampai sore. Jika tidak ada cukup dilepas bebas secukupnya, setelah itu
kembali ke kandang istirahat.
Makanan yang diberikan
untuk makanan cukup diberi makanan sehari-hari + seminggu
cukup diberi 1 butir telur (klo ada telur itik) kalau untuk obat-obatan cukup
diberi B-compleks 1 minggu 2×2 butir setelah ayam makan sore.
Nb: hentikan pemberian telur dan obat-obatan 3 hari sebelum
ayam mau diadu (turun) ke kalangan
Kapan ayam mulai dilatih?
untuk soal kapan ayam siap dilatih itu tergantung kondisi
ayam tersebut harus sehat (Fit) baru ayam tersebut baru bisa kita latih.
Sebaiknya umur berapa ayam pertama kali di bawa ke
gelanggang/kalangan?
untuk soal Umur mungkin menurut pendapat masing-masing pasti
semua botoh tidak sama untuk umuran berapa ayam tersebut bisa dibawa ke kalangan….kalau
menurut saya sich, jika ayam sudah banyak pengalaman (sering di test) baru ayam
tersebut baru bisa di bawa ke kalangan.
Ayam yang seperti apa yang disebut dengan siap tanding?
biasanya kalau ayam sudah siap tanding, bisa kita liat ayam
tersebut sangat agresif dan lincah (bukan ayam liar) dan saat kita pegang ayam
tersebut seperti memberontak, kotorannya padat berwarna hijau, disela-sela jari
kaki berwarna merah.
Cara memandikan ayam aduan sebelum bertarung
Ayam yang akan diadu terlebih dahulu harus diairi atau di
mandikan dan untuk melakukan itu tentunya kita harus mengetahui cara-caranya,
karena tak jarang hal seperti ini seringkali menjadi faktor kemenangan atau
kekalahan dalam arena bertarung ayam.
Berikut cara memandikan atau mengairi ayam aduan sebelum
bertarung :
Sebelum dimandikan ayam terlebih dahulu dikeluarkan
lendirnya dengan memasukkan bulu ayam (dilolohkan) sambil diputar sampai
tenggorokannya bersih dari lendir
Pada saat ayam diberi minum jangan sampai berlebihan karena
akan berakibat ayam muntah pada saat diadu, selain itu jangan sampai hidung
ayam terlalu banyak kemasukan air karena akan sangat berpengaruh pada
pernafasan ayam.
Basahi bagian kepala, dada, leher, bagian bawah/ketiak dan
bagian atas/pangkal sayap sampai pada bagian pantat (kloaka) dan paha, sebisa
mungkin jangan sampai membasahi sayap. Setelah itu keringkan setelah ayam
kelihatan seperti menggigil kedinginan, jangan sampai ayam menggigil terlalu
lama.
Pada airan kedua sebaiknya ayam jangan dulu diberi minum
atau dikeluarkan lendirnya, yang harus dilakukan pertama kali adalah,
mendinginkan badan ayam dengan cara menempelkan kain atau spons yang sudah
dibasahi ke bagian dada, ketiak, dan pantat ayam, lakukan terus sampai nafas
ayam stabil atau berhenti ngos-ngosannya, setelah itu keluarkan lendir ayam dan
berikan minum.
Kita juga harus melihat kondisi ayam setelah pertarungan
pada airan pertama. Jika ayam menderita banyak luka dibagian kepala akibat
terkena taji lawan (luka tusuk atau sobek), sebaiknya jangan dicuci atau
dibasahi dengan air secara langsung, karena akan menambah rasa sakit/nyeri pada
luka ayam yang tertusuk atau sobek akibat taji, cukup dibersihkan dan dikompres
dengan kain tidak teralu basah.
Pada airan selanjutnya cara memandikan ayam biasanya sama
seperti pada airan kedua, hanya saja pada airan ini ayam tidak perlu lagi
dibasahi terlalu lama. Jangan sampai ayam menjadi berat karena terlalu basah,
karena pada airan ini tenaga ayam sudah banyak terkuras dan stamina yang sudah
mulai menurun.
Ciri – ciri ayam fit.
Setiap bobotoh bisa dipastikan ada cara tersendiri
mengindentifikasi bahwa ayam siap untuk tarung dan kesehatannya sudah prima:
Ciri-cirinya:
1. Pegangan ayam bobotnya sudah turun kebawah.( arah ke
kaki)
2. Otot sudah sempurna bila di pegangan di bagian leher ayam
akan menkeret ( ototnya melawan)..
3. Otot paha atas kelihatan nonjol keluar.dan padat.
4. Wajah ayam memerah cerah.
5. Brutu merah dan berminyak.
6. Cela jari juga ada merah. Sekitar dengkul juga ada merah
.
7. Dan sisik dibawah dengkul umumnya yang bagian luar dari
atas urutan 3 s/d 6 ada perbedaan lebih kering ( seperti ada kapur).
Demikian bila ciri-cirinya ayam sudah fit.
8. Kewaspadaan ayam meningkat . Dilihat dari gerak kepalanya
dan tidak mau diam jika dikurung…maka biasanya kurungan selalu dikerodong untuk
mengurangi aktifitasnya terlebih jika ayam mau diadu.
Cara Memelihara Ayam Bangkok Setelah Diadu
Cara Memelihara Ayam Bangkok setelah diadu merupakan faktor
penting yg menentukan nasib ayam dalam pertarungan berikutnya. Hal seperti ini
sering disepelekan oleh penggemar ayam bangkok. Ayam akan mengalami kelelahan
yg luar biasa stlh diadu dlm waktu yg cukup lama, atau diadu dgn musuh yg sama
kuatnya. Tahap-tahap dlm cara merawat ayam bangkok pasca diadu:
Merawat Secara Langsung Setelah Ayam Bangkok Diadu
Dengan meneteskan langsung cairan antibiotika di bagian
luka, misalnya larutan yodium, yg membakar kulit akan meninggalkan keropeng yg
membutuhkan waktu untuk rontok atau mengelupas. Suntikkan antibiotik di tubuh
ayam bangkok & teteskan juga pada bagian luka di badan ayam. Hentikan
segera pendarahan, biasanya menggunakan bubuk kopi, apabila terjadi pendarahan
hebat, maka dijahit. Teteskan juga antibiotik pada luka yg dijahit tadi. Bila
paruh terlepas, maka usahakan pasang kembali dgn cara mengikatnya dgn benang ke
jengger, bila paruh lepas tanpa pelindung, maka akan berakibat cacat stlh
sembuh, dan ayam akan kesulitan untuk mematuk. Berikan gula merah stlh
bertarung yang bertujuan sebagai sumber karbohidrat ayam bangkok. Tempatkan
menyendiri, jangan terlalu dekat dgn ayam-ayam yang lain. Stlh mau makan, maka
dapat kumpulkan dgn ayam betina, untuk
memperbaiki sifat pemimpin ayam. Untuk menjaga naluri ayam, sesekali
dikawinkan. Umumnya ayam bangkok yg kekurangan gizi mempunyai nafsu kawin yg
kurang.
Merawat Sehari Setelah Ayam Bangkok Diadu
Pada umumnya ayam bangkok tidak mau makan stlh mengalami
kelelahan yg sangat hebat, maka berikan larutan gula merah, sedikit susu cair
& vitamin mineral dgn cara pemberian langsung ke dlm tembolok dgn
menggunakan alat spet yg ujungnya diberi selang kecil. Jika ayam tidak mau
makan, maka jangan dipaksa dgn meloloh pada hari pertama s/d hari ketiga. Di
tahap ini usahakan pemberian karbohidrat & protein yg mudah diserap ayam
bangkok, karena proses pencernaan belum berfungsi secara sempurna. Hari ke-4
baru boleh diberikan sedikit konsentrat/voer yg dicampur dengan susu cair. Jika
nafsu makan ayam bangkok masih belum ada, jangan memaksa diloloh, berarti pencernaan
masih terganggu. Jika sudah terlanjur diloloh & makanan di tembolok tidak
turun, maka dapat diberikan enzim yang membantu pencernaan, misalnya enzymfort
, dalam sehari diberikan 2 sampai 3 kali. Jangan diberi makanan yang
keras-keras, berikan gula merah, susu & vitamin, air minum dlm kurungan
harus sll tersedia.
Latihan Ayam Bangkok Setelah Sembuh
Setelah 2 minggu bertarung, maka dapat dilatih kembali ayam
bangkoknya. Lakukan sparring ringan waktunya sekitar 10 menit. Usahakan ayam
bangkok beristirahat yang cukup, jangan terburu nafsu untuk mengadunya kembali.
Jika kondisi belum pulih sempurna, akan mempengaruhi mental ayam. Ayam bangkok
dapat berrlari-lari sendiri saat diadu walaupun lawannya sudah tidak dapat
menyerang lagi. Hal ini bukan karena mental ayam yg jelek namun faktor stamina
lah yg masih down
Memiliki ayam aduan yang tangguh dambaan semua para
pecandu/pehobi ayam aduan, memiliki ayam aduan yang selalu menang di gelanggang
merupakan suatu kepuasan batin tersendiri bagi pemiliknya selain itu, ayam yang
sering menang harganya akan berlipat ganda. bagi para pecandu ayam aduan harga
tidakjadi masalah bila sudah merasa ayam tersebut sudah di anggap sangat
tangguh, apalagi ayam aduan tangguh bisa dicetak dengan cara merawat dan
melatih sendiri. hanya saja membutuhkan kesabaran, keseriusan dan ketelatenan
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.