Kamis, 26 Februari 2015

Perawatan Ayam Sebelum Tarung

Banyak cara untuk menciptakan ayam aduan yang tangguh. Rutinitas harian meliputi olah raga rutin atau melatih ayam setiap pagi. hal yang paling penting sebelum melatih ayam aduan yaitu menjinakkannya. yaitu dengan melakukan perlakuan yang istimewa seperti membelai, memberi makan ditangan, dan memberi nama untuk calon ayam aduan agar menambah hubungan kedekatan emosional.

Melatih ayam aduan banyak sekali variasiya, cara paling benar adalah dengan sering main ke arena gelanggang & ke kandang teman-teman sesama pecinta ayam bangkok , maka kita akan dapat menyerap ilmu yg diterapkan. Latihan dasar untuk pembentukan otot ayam bangkok pola & caranya bermacam-macam.


  • Cara  1: Untuk menguatkan kuda-kuda ayam bangkok & otot sayap ada yg memasukkan ayam bangkok dlm kurungan kemudian digantung 1 m dgn tali & diputar perlahan, biasakan ayam bangkok dlm kondisi tersebut tiap hari selama 5 jam.
  • Cara  2: Tiap malam ayam bangkok ditaruh pada tali karet/ tali tambang yg lentur & selalu bergerak sehingga kaki ayam bangkok akan terbiasa mencengkeram kuat & selalu terjaga untuk tidak terjatuh.
  • Cara 3: Dengan cara mengkondisikan ayam bangkok selalu loncat ke atas sampai beberapa kali, caranya yaitu pada sore/malam hari ayam bangkok dimasukkan ke gulungan karet dgn diameter 1 m dgn tinggi 70 cm (bisa pakai karet geber), ayam bangkok yg dimasukkan akan berusaha keluar & meloncat ke bibir karet masukkan lagi sampai beberapa kali.

Yang terpenting adl porsi latihan yg disesuaikan dgn kondisi ayamnya yg diimbangi dgn ransum & suplemen vitamin yg berimbang. Jika latihan tidak terukur maka justru akan merusak ayam Bangkok. Teknik melatih & merawat ayam bangkok bisa berbeda tetapi tujuannya sama untuk meningkatkan kualitas ayam Bangkok.

Cara melatih otot leher ayam bangkok agar lebih ideal
Agar otot leher ayam bangkok menjadi kuat dan ideal maka harus dilakukan dan latihan secara rutin. Cara yang dilakukan untuk melatih otot leher ayam bangkok adalah dengan memegang bagian depan & bagian belakang dari tubuh ayam bangkok dgn kedua pergelangan tangan. Bagian paha tertumpu pada pergelangan tangan kiri, sedangkan pergelangan kanan untuk menumpu leher. Dalam posisi jongkok, kita gerakkan kedua pergelangan tangan tersebut ke depan, belakang, kiri & ke kanan.
Ayam Bangkok dgn sendirinya akan mengikuti arah gerakan tangan kita. Ayam bangkok yg terbiasa dgn latihan seperti ini biasanya akan memiliki leher dgn susunan otot yg kompak & kokoh. Latihan semacam ini juga berguna untuk memperkuat otot-otot bagian kaki, karena bagian ini secara akan bergerak aktif juga.

Di tahap awal latihan dpt dilakukan kira-kira 2 menit, kemudian seminggu kemudian meningkat menjadi sekitar 3-4 menit & jika ayam sudah terbias dengan latihan semacam ini dapat dilakukan secara rutin selama 5 menit setiap hari. Kriteria leher ayam Bangkok yang ideal adalah leher yang lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan & liat, sehingga efektif untuk mengunci. Cara lain untuk melatih leher ayam adalah dgn rajin mengurut. Dan ketika ayam sudah berumur untuk uji coba tarung/abar, maka setiap pukulan yg diterima leher ayam bangkok secara alami membuat otot leher menjadi lebih ideal.

Ukuran leher ayam harus proporsional, maksudnya tidak terlalu panjang & tidak terlalu pendek. Leher ayam yg terlalu panjang akan membuat ayam bangkok sulit menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya dengan leher ayam yg terlalu pendek, akan membuat ayam sulit untuk mengunci lawan.

Yang perlu diperhatikan juga adalah ruas tulang leher harus rapat, karena banyak kasus ayam kalah dalam gelanggang disebabkan pukulan ke arah leher yg membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yg ada di leher terganggu dan terjadi cedera tulang .

Melatih dengan lemparan
Tangan kanan memegang bagian tubuh ayam (dada), sedangkan tangan kiri memegang bagian belakang (bawah patat). Dalam posisi berjongkok, kita lemparkan ayam tersebut ke udara. Karena lemparan itu, kedua sayap akan berkelebat, kedua kakinya bergerak seperti menghantam sesuatu dan hampir semua otot meregang. Ketika mendarat di tanah, kedua kaki tersebut dalam posisi siaga kembali.

Latihan ini dapat dilakukan secara bertahap, mula-mula cukup 5 kali lemparan saja, kemudian frekuensinya ditingkatkan menjadi 10 kali pada hari berikutnya, dan demikian seterusnya. Bila sudah terbiasa, kita dapat melemparkan ayam sebanyak 40-50 kali setiap hari.
Dengan cara demikian akan membuat ayam mempunyai otot dan tulang yang kokoh. Karena gerakan tersebut membutuhkan energi dan stamina yang tinggi, maka ayam yang sudah terbiasa akan mepunyai ketahanan fisik yang lebih baik. Namun kita tidak boleh melempar terlalu tinggi sebab dapat berakibat patah kaki atau ayam mengalami stress.

Melatih dengan gerakan
Untuk melatih otot leher ayam bangkok, kita dapat memegang bagian depan dan belakang dari tubuh ayam dengan kedua pergelangan tangan. Bagian paha tertumpu pada pergelangan tangan kiri, sedangkan sedangkan bagian kanan untuk menumpukan leher. Dalam posisi jongkok, kita gerakan kedua pergelangan tangan tersebut ke depan, belakang, kiri dan kekanan.
Ayam dengan sendirinya akan mengikuti arah pergerakan tangan kita. Ayam bangkok yang terbiasa dengan latihan semacam ini akan memiliki leher dengan susunan otot yang kompak dan kokoh. Latihan ini juga berguna untuk memperkuat otot kaki, sebab bagian ini secara aktif juga akan bergerak kian kemari.

Latihan tahap awal dapat dilakukan selama 2 menit, Kemudian meningkat menjadi 3-4 menit satu minggu berikutnya dan apabila benar-benar terbiasa dapat dilakukan secara rutin selama 5 menit setiap hari.

Melatih dengan janturan
Secara hati-hati, dalam posisi setengah membungkuk kita pegang pangkal ekor, yakni daerah perbatasan antara punggung dengan kelenjar uropigial (brutu). Dengan gerakan lembut, pangkal ekor kita angkat sehingga seluruh tubuh ayam akan bergerak secara bebas. Latihan ini sangat berguna untuk mengembangkan kemampuan otot sayap, paha, kaki, pernapasan, urat saraf dan sebagainya. Sama seperti latihan sebelumnya, kita tidak boleh terlalu tinggi ketika mengangkat ayam, karena dapat menyebabkan stres. Jarak pengangkatan yang ideal kira-kira 1 meter dari tanah.
Setelah sekian lama ayam bergerak bebas ketika diangkat, pangkal ekor kita lepaskan sehingga ayam akan mendarat ditanah. Untuk tahap pertama, pengangkatan cukup setengah menit dahulu. Apabila sudah terbiasa dapat ditingkatkan menjadi 1-2 menit. Jika ayam benar-benar sudah terbiasa, maka kita dapat melakukannya setiap hari selama 5 menit.

Melatih dengan tekanan
Punggung ayam dalam posisi berdiri kita tekan dengan lembut. Gerakan ini akan menyebabkan punggung menjadi menunduk, dan tekanan kita perkuat sedikit sehingga ayam semakin beraksi terhadap tekanan tersebut. Punggungnya seperti menggeliat, sementara kedua kakinya berusaha bergerak seolah-olah ingin melepaskan diri. Latihan ini sangat baik untuk menguatkan dan meningkatkan kelenturan otot, terutama otot paha dan kaki.

Untuk meningkatkan ketahanan fisik, ayam dapat dilatih di tepian kolam atau sungai yang dangkal. Bila aliran tidak begitu deras, ayam dapat kita masukan kedalam kolam yang tersebut. Tentu saja ini akan membuatnya kelabakan dan meronta ingin keluar dari air. Naluri untuk menyelamatkan diri ini membuat otot pada sayap, dada dan pha bergerak cepat serta dalam irama yang tidak teratur. Tidak mengherankan, apabila yang sudah terbiasa menjalani latihan ini mempunyai otot yang kencang, liat, kompak dan kokoh. Lebih dari itu ayam mempunyai pernafasan dan ketahanan fisik yang lebih baik.
Apabila aliran agak deras, ayam dapat kita angkat ke permukaan air sedemikian rupa sehingga hanya bagian kaki saja yang terendam air. Cara seperti ini akan membuat kedua kakinya bergerak cepat melawan arus air, sehingga anggota gerak tersebut menjadi terbiasa melawan tekanan. Dengan demikian, kedua kaki ayam tersebut benar-benar mempunyai kekuatan hantam yang hebat. Hendaknya selalu di ingat bahwa sewaktu melatih, peternak harus selalu mengawasi keadaan fisik ayam. Latihan ini tidak boleh terlalu dipaksakan supaya ayam tidak terlalu kepayahan.
latihan terakhir adalah menjaga keseimbangan tubuh yang dapat dilakukan dengan cara meletakkan ayam pada tenggeran atau ayunan yang bergoyang. Ketika ayunan itu bergerak maju mundur, ayam akan selalu berusaha untuk tidak jatuh dan hal ini sama dengan melatih keseimbangan tubuh. Latihan keseimbangan ini juga berguna untuk menguatkan jari-jari pada kedua kakinya.

Melatih ayam aduan untuk persiapan sebelum turun ke arena
Menurunkan ayam aduan ke gelanggang adalah hal yang paling penting untuk mengukur sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan kita pada ayam selama ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi momok bagi kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok yang kita miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan ketahanannya. Dan inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk turun ke gelanggang.

Menurunkan ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah. Karena ayam harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi mental, daya tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena bila tidak, tak jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang harus membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga kapanpun kita memutuskan untuk turun gelanggang, maka segala sesuatunya harus siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun ceritanya, sebagus manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang namanya Ayam akan tetap kalah sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan selalu menang di gelanggang.

  • Latihan Pisik Ayam

Ayam yang akan turun ke gelanggan, biasanya kami berikan training atau latihan minimal selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap harinya yaitu: Memberikan sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk melatih dan melenturkan otot2. Latihan-latihan yang dapat dilakukan antar lain:

Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan sebanyak  masing-masing 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat, lakukan kira2 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih otot2 leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul.

Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan masing-masing 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di sayap kir, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki-kaki dan badan.

Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan menggunakan telapak tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya. latihan ini dapat diberikan 30 kali.

Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.

Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan sekali2 melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang trus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jarang menyebabkan kerusakan pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan “Janturan ikutan”. Dimana ayam diangkat setinggi-tingginya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.

Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam mendapat senaman-senaman, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan kembali otot-ototnya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah, ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman. Ayam dijemur jangan terlalu lama, 15 menit waktu penjemuran sudahlah cukup. Dan setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampai  siang hari. Dan di siang hari ayam diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan “Bobok Siang”.

Setelah memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali kita beri training. Training yang akan kita berikan adalah “Training Lari” yang dapat dilakukan melalui lari kurung.
Untuk lari kurung, alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurungan ukuran besar dan kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam jantan lainnya di letakkan di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan kurungan besar sehingga terdapat jarak sekitar 10 cm. Kemudian ayam yang akan kita latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal ini, maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil. 
Dan karena adanya jarak antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan trus mencari cari celah untuk bertarung yang akhirnya membuatnya berlari trus menerus mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung. Latihan ini bisa kita lakukan 15-30 menit setiap harinya.

Setelah memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan vitamin dan suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Hal yang perlu diingat, jangan terlalu memaksakan latihan/senaman ayam. latihan/senaman di atas dapat ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan perjalanan latihan dari hari ke harinya.

  • Perawatan mental

Setelah sehari-melakukan latihan pisik ayam, maka latihan yang selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman tarung ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam bangkok lainnya. Latihan ini sangat diperlukan oleh ayam bangkok yang akan diturunkan ke gelanggang untuk memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung yang lebih padanya.

Dalam waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 kali sehari, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu training 30 hari, ayam akan menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.

Ayam Aduan Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00, dan bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu dilakukan. di Jajalan pertama, tidak perlu dilakukan terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan inipun dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam yang akan dilatih maupun lawan tandingnya. 

Tujuan membungkus paruh dan jalu ayam selain untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih adalah untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan dan kebanyakan hanya mengeluarkan teknik-teknik yang memberikan banyak gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk otot-otot ayam.

Ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5×10 menit durasi tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi tarung minimal 5×10 menit.

Hal yang perlu diingat bahwa, sebisanya lawan-lawan tanding yang diperoleh ayam yang kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga pengalaman yang akan diperolehnya pun akan semakin banyak.

Akhir kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih, maka akan semakin kuat mental dan pengalaman tarung yang diperolehnya. Akan tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus memperhatikan unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan yang telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka….        

Cara Merawat Ayam Bangkok Sebelum Diadu/ Bertarung
Memandikan & menjemur ayam antara pukul 9 sampai pukul 12 siang dengan lama waktu penjemuran sekitar 1 jam, tergantung cuaca.
Diumbar dikandang umbaran sampai sore, atau dilepas bebas secukupnya, bisa juga diputerin di halaman 2×2 m selama 5 menit kemudian diumbar sampai sore.
Kemudian kembali ke kandang utk istirahat.
Untuk pakan cukup diberi makanan sehari-hari ditambah setiap minggu diberi 1 butir telur (kalau ada telur itik)

Pemberian obat-obatan cukup diberi B Kompleks 1 minggu 2×2 butir setelah ayam makan sore.
Hentikan pemberian telur dan obat-obatan 3 hari sebelum ayam mau diadu.(—–)
Pelatihan sebelum ayam turun ke kalangan

Untuk soal melatih ayam sebelum turun ke kalangan biasanya setiap pagi saya memandikan & menjemur ayam antara pukul 9 sampai pukul 12 siang selama 1 jam (tergantung cuaca), terus ayam tersebut sekalian saya puterin sekitar 5 menit setelah itu ayam diumbar dikandang umbaran 2x2m (jika ada) sampai sore. Jika tidak ada cukup dilepas bebas secukupnya, setelah itu kembali ke kandang istirahat.

Makanan yang diberikan
untuk makanan cukup diberi makanan sehari-hari + seminggu cukup diberi 1 butir telur (klo ada telur itik) kalau untuk obat-obatan cukup diberi B-compleks 1 minggu 2×2 butir setelah ayam makan sore.

Nb: hentikan pemberian telur dan obat-obatan 3 hari sebelum ayam mau diadu (turun) ke kalangan
Kapan ayam mulai dilatih?
untuk soal kapan ayam siap dilatih itu tergantung kondisi ayam tersebut harus sehat (Fit) baru ayam tersebut baru bisa kita latih.

Sebaiknya umur berapa ayam pertama kali di bawa ke gelanggang/kalangan?
untuk soal Umur mungkin menurut pendapat masing-masing pasti semua botoh tidak sama untuk umuran berapa ayam tersebut bisa dibawa ke kalangan….kalau menurut saya sich, jika ayam sudah banyak pengalaman (sering di test) baru ayam tersebut baru bisa di bawa ke kalangan.

Ayam yang seperti apa yang disebut dengan siap tanding?
biasanya kalau ayam sudah siap tanding, bisa kita liat ayam tersebut sangat agresif dan lincah (bukan ayam liar) dan saat kita pegang ayam tersebut seperti memberontak, kotorannya padat berwarna hijau, disela-sela jari kaki berwarna merah.

Cara memandikan ayam aduan sebelum bertarung
Ayam yang akan diadu terlebih dahulu harus diairi atau di mandikan dan untuk melakukan itu tentunya kita harus mengetahui cara-caranya, karena tak jarang hal seperti ini seringkali menjadi faktor kemenangan atau kekalahan dalam arena bertarung ayam.

Berikut cara memandikan atau mengairi ayam aduan sebelum bertarung :

Sebelum dimandikan ayam terlebih dahulu dikeluarkan lendirnya dengan memasukkan bulu ayam (dilolohkan) sambil diputar sampai tenggorokannya bersih dari lendir
Pada saat ayam diberi minum jangan sampai berlebihan karena akan berakibat ayam muntah pada saat diadu, selain itu jangan sampai hidung ayam terlalu banyak kemasukan air karena akan sangat berpengaruh pada pernafasan ayam.

Basahi bagian kepala, dada, leher, bagian bawah/ketiak dan bagian atas/pangkal sayap sampai pada bagian pantat (kloaka) dan paha, sebisa mungkin jangan sampai membasahi sayap. Setelah itu keringkan setelah ayam kelihatan seperti menggigil kedinginan, jangan sampai ayam menggigil terlalu lama.

Pada airan kedua sebaiknya ayam jangan dulu diberi minum atau dikeluarkan lendirnya, yang harus dilakukan pertama kali adalah, mendinginkan badan ayam dengan cara menempelkan kain atau spons yang sudah dibasahi ke bagian dada, ketiak, dan pantat ayam, lakukan terus sampai nafas ayam stabil atau berhenti ngos-ngosannya, setelah itu keluarkan lendir ayam dan berikan minum.

Kita juga harus melihat kondisi ayam setelah pertarungan pada airan pertama. Jika ayam menderita banyak luka dibagian kepala akibat terkena taji lawan (luka tusuk atau sobek), sebaiknya jangan dicuci atau dibasahi dengan air secara langsung, karena akan menambah rasa sakit/nyeri pada luka ayam yang tertusuk atau sobek akibat taji, cukup dibersihkan dan dikompres dengan kain tidak teralu basah.

Pada airan selanjutnya cara memandikan ayam biasanya sama seperti pada airan kedua, hanya saja pada airan ini ayam tidak perlu lagi dibasahi terlalu lama. Jangan sampai ayam menjadi berat karena terlalu basah, karena pada airan ini tenaga ayam sudah banyak terkuras dan stamina yang sudah mulai menurun.

Ciri – ciri ayam fit.
Setiap bobotoh bisa dipastikan ada cara tersendiri mengindentifikasi bahwa ayam siap untuk tarung dan kesehatannya sudah prima:
Ciri-cirinya:
1. Pegangan ayam bobotnya sudah turun kebawah.( arah ke kaki)
2. Otot sudah sempurna bila di pegangan di bagian leher ayam akan menkeret ( ototnya melawan)..
3. Otot paha atas kelihatan nonjol keluar.dan padat.
4. Wajah ayam memerah cerah.
5. Brutu merah dan berminyak.
6. Cela jari juga ada merah. Sekitar dengkul juga ada merah .
7. Dan sisik dibawah dengkul umumnya yang bagian luar dari atas urutan 3 s/d 6 ada perbedaan lebih kering ( seperti ada kapur).
Demikian bila ciri-cirinya ayam sudah fit.
8. Kewaspadaan ayam meningkat . Dilihat dari gerak kepalanya dan tidak mau diam jika dikurung…maka biasanya kurungan selalu dikerodong untuk mengurangi aktifitasnya terlebih jika ayam mau diadu.

Cara Memelihara Ayam Bangkok Setelah Diadu
Cara Memelihara Ayam Bangkok setelah diadu merupakan faktor penting yg menentukan nasib ayam dalam pertarungan berikutnya. Hal seperti ini sering disepelekan oleh penggemar ayam bangkok. Ayam akan mengalami kelelahan yg luar biasa stlh diadu dlm waktu yg cukup lama, atau diadu dgn musuh yg sama kuatnya. Tahap-tahap dlm cara merawat ayam bangkok pasca diadu:

Merawat Secara Langsung Setelah Ayam Bangkok Diadu
Dengan meneteskan langsung cairan antibiotika di bagian luka, misalnya larutan yodium, yg membakar kulit akan meninggalkan keropeng yg membutuhkan waktu untuk rontok atau mengelupas. Suntikkan antibiotik di tubuh ayam bangkok & teteskan juga pada bagian luka di badan ayam. Hentikan segera pendarahan, biasanya menggunakan bubuk kopi, apabila terjadi pendarahan hebat, maka dijahit. Teteskan juga antibiotik pada luka yg dijahit tadi. Bila paruh terlepas, maka usahakan pasang kembali dgn cara mengikatnya dgn benang ke jengger, bila paruh lepas tanpa pelindung, maka akan berakibat cacat stlh sembuh, dan ayam akan kesulitan untuk mematuk. Berikan gula merah stlh bertarung yang bertujuan sebagai sumber karbohidrat ayam bangkok. Tempatkan menyendiri, jangan terlalu dekat dgn ayam-ayam yang lain. Stlh mau makan, maka dapat  kumpulkan dgn ayam betina, untuk memperbaiki sifat pemimpin ayam. Untuk menjaga naluri ayam, sesekali dikawinkan. Umumnya ayam bangkok yg kekurangan gizi mempunyai nafsu kawin yg kurang.

Merawat Sehari Setelah Ayam Bangkok Diadu
Pada umumnya ayam bangkok tidak mau makan stlh mengalami kelelahan yg sangat hebat, maka berikan larutan gula merah, sedikit susu cair & vitamin mineral dgn cara pemberian langsung ke dlm tembolok dgn menggunakan alat spet yg ujungnya diberi selang kecil. Jika ayam tidak mau makan, maka jangan dipaksa dgn meloloh pada hari pertama s/d hari ketiga. Di tahap ini usahakan pemberian karbohidrat & protein yg mudah diserap ayam bangkok, karena proses pencernaan belum berfungsi secara sempurna. Hari ke-4 baru boleh diberikan sedikit konsentrat/voer yg dicampur dengan susu cair. Jika nafsu makan ayam bangkok masih belum ada, jangan memaksa diloloh, berarti pencernaan masih terganggu. Jika sudah terlanjur diloloh & makanan di tembolok tidak turun, maka dapat diberikan enzim yang membantu pencernaan, misalnya enzymfort , dalam sehari diberikan 2 sampai 3 kali. Jangan diberi makanan yang keras-keras, berikan gula merah, susu & vitamin, air minum dlm kurungan harus sll tersedia.

Latihan Ayam Bangkok Setelah Sembuh
Setelah 2 minggu bertarung, maka dapat dilatih kembali ayam bangkoknya. Lakukan sparring ringan waktunya sekitar 10 menit. Usahakan ayam bangkok beristirahat yang cukup, jangan terburu nafsu untuk mengadunya kembali. Jika kondisi belum pulih sempurna, akan mempengaruhi mental ayam. Ayam bangkok dapat berrlari-lari sendiri saat diadu walaupun lawannya sudah tidak dapat menyerang lagi. Hal ini bukan karena mental ayam yg jelek namun faktor stamina lah yg masih down

Memiliki ayam aduan yang tangguh dambaan semua para pecandu/pehobi ayam aduan, memiliki ayam aduan yang selalu menang di gelanggang merupakan suatu kepuasan batin tersendiri bagi pemiliknya selain itu, ayam yang sering menang harganya akan berlipat ganda. bagi para pecandu ayam aduan harga tidakjadi masalah bila sudah merasa ayam tersebut sudah di anggap sangat tangguh, apalagi ayam aduan tangguh bisa dicetak dengan cara merawat dan melatih sendiri. hanya saja membutuhkan kesabaran, keseriusan dan ketelatenan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.