Sabtu, 21 Februari 2015

Pemeliharaan Ayam Aduan

Biasanya peternak / penggemar ayam aduan cukup rajin dalam memelihara, melatih dan merawat piaraanya. Barangkali yang perlu lebih diperhatikan lagi adalah upaya untuk memperbaiki sistem pemeliharaan yang sudah dijalankan selama ini. Untuk melengkapi tulisan paman saya (Johnny Suyudi), saya (Kamila Edvani) memberanikan diri menulis Sistem Pemeliharaan Ayam Aduan (Bangkok). Tujuan untuk perbaikan sistem pemeliharaan ialah  meningkatkan produktifitas ayam bangkok. Dengan demikian, pertumbuhan badannya dapat dipacu secara lebih optimal lagi, sehingga ayam bangkok tersebut mempunyai kualitas yang baik lagi.

Sistem pemeliharaan yang dijalankan peternak ayam bangkok selama ini tidak jauh berbeda dengan ayam kampung. Biasanya ayam dipelihara dalam kandang model ren (ranch), yang terdiri dari kandang utama dan halaman tempat bermain-main. Dengan demikian ayam mendapat kesempatan bergerak bebas di halaman terpagar dan akan masuk kekandang bila mengininkanya. Namun kandang pemeliharaan ayam tidak harus dalam bentuk ren, karena peternak bisa memilih model yang disukainya dan sesuai dengan luas tanah yang dimilikinya.
Berhasil tidaknya usaha budidaya sangat dipengaruhi oleh cara-cara yang dilakukan peternak dalam memelihara, merawat dan mengelola ayam yang dipeliharanya. Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan tata laksana ternak secara keseluruhan yang sengaja dikerjakan peternak untuk
mendapatkan hasil yang lebih berdaya guna dan dilakukan pada fase (periode) dan kelompok umur tertentu. Pemeliharaan pada ayam bangkok kiranya lebih dikelompokan berdasarkan umur, yakni pemeliharaan ayam bangkok anakan (0-2 bulan), remaja (umur 2-7 bulan) dan dewasa (umur 7bulan lebih).

Merawat Anak Ayam
Sejak anakan menetas sampai umur 4 bulan merupakan masa pembentukan phisik ayam bangkok, di umur-umur inilah kita seharusnya dapat memberikan konsumsi pangan dan kebebasan gerakan yang maksimal. Anakan yang memiliki konsumsi pangan dan gerakan yang minim di umur sampai dengan 4 bulan akan memiliki postur dan kekuatan phisik yang tidak maksimal sehingga tidaklah layak untuk diturunkan di gelanggang.Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Dalam kebiasaan sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok, anakan umur 1-4 bulan akan diberikan pangan yang berupa pakan buatan pabrik yang dicampur dengan susu tepung untuk anak bayi. Komposisi campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu dicampur dengan 5kg pakan).
Harry Soehartono
Mencampurkan susu tepung anak ke dalam pakan akan ayam, hasilnya akan sungguh berbeda dengan bila kita tidak melakukannya. Anakan akan memiliki pertumbuhan yang sangat bagus baik untuk tulangan, otot, bulu maupun bagian tubuh lainnya. Susu yang digunakan tidak perlu susu yang mahal, karena susu murahpun sudah cukup kandungan protein, karbohidrat, mineral dan vitaminnya. Dan komposisi ini sangatlah baik dan diperlukan untuk pertumbuhan anakan ayam. Dan bila kita telah mencampurkan susu tepung ke pakan anakan ayam, maka kebutuhan pakan lainnya seperti mineral maupun vitamin sudah tidak perlu terlalu dibutuhkan karena telah tersedia pada kandungan susu.
Dari hasil yang akan diperoleh, bila kita membandingkan anakan yang diberikan campuran susu dan yang tidak, maka akan terlihat perbedaan pertumbuhan anakan yang jauh berbeda. Anakan ayam yang diberi pakan dengan campuran susu akan terlihat lebih energik dan memiliki postur tubuh yang lebih kuat dibanding yang tidak. Jadi bagi kami, kebiasaan mencampur susu dengan pakan anakan ayam menjadi hal yang harus dilakukan. Karena sangatlah disayangkan bila kerja keras kita untuk membesarkan anakan menjadi sia-sia belaka sewaktu ayam menginjak umur perawatan untuk tarung akibat rendahnya kandungan gizi sewaktu ayam masih kecil. Akhir kata, apapun kesimpulannya, ayam bangkok memang dilahirkan untuk dinikmati gaya tarung ataupun postur tubuhnya yang indah jadi apapun alasannya, konsumsi pangan yang tepat sewaktu membesarkannya adalah hal yang sangat mutlak.

Pemeliharaan ayam bangkok saat berusia remaja

Ayam bangkok sesudah berumur dua bulan mulai memasuki masa remaja. Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam remaja sangat tergantung dari cara peternak membesarkan anak ayam. Apabila dipelihara dengan baik, tentu pertumbuhanya akan berlangsung dengan cepat dan angka kematianya pun cukup kecil. Maka ketika memasuki remaja, maka pemeliharaanya menjadi lebih mudah. Namun, tidak semua peternak ayam bangkok memulai usahanya dari memelihara anak ayam. Sebab, bisa membeli dari peternak lain ayam yang sudah remaja.
Dengan cara seperti itu, ia tidak perlu memeliharanya sejak kecil, termasuk menyediakan kandang khusus dan alat pemanas. Keuntungan memelihara ayam remaja dengan cara membeli antara lain adalah lebih memudahkan pemeliharaan, mortalitas rendah dan pemilihan jenis kelamin jadi lebih mudah.
Pemeliharaan ayam remaja lebih mudah dilakukan dari pada ayam anakan, karena pada saat seperti itu pertumbuhan bulu dan pengaturan suhu tubuh sudah sempurna. Pengaruh luar terhadap suhu dingin tidak menjadi hambatan yang serius. Sebagai langkah awal pemeliharaan, peternak perlu menyiapkan kandang perawatan untuk ayam remaja, Kandang baru ini dapat berupa ren, battery, litter maupun postal. pemindahan ke kandang baru harus dilakukan dengan hati-hati, sebab perubahan lingkungan dapat menyebabkan ayam mengalami stress dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri. Oleh sebab itusangat dianjurkan kepada para peternak untuk memberikan obat anti stress kedalam air minumnya sebelum melakukan pemindahan.
Sewaktu melakukan pemindahan tersebut, peternak sekaligus dapat mengadakan seleksi terhadap bobot ayam-ayam tersebut. Ayam yang memiliki pertumbuhan badan cepat dimasukkan dalam kandang yang sama, sedangkan ayam yang agak lambat pertumbuhanya dimasukkan ke kandang lainya. Hal ini berguna untuk menghindari kompetisi dalam berebut makanan, sebab ayam yang kecil biasanya kalah bersaing dalam aktivitas termasuk mencari makan. Ayam yang kurang aktif cukup terbelakang harus disingkirkan sebab jika terus dipelihara akan sakit-sakitan dan akan menularkan penyakit ke ayam yang lain. Dengan adanya seleksi ini, peternak dapat ;ebih menhemat tenaga dan biaya.
Dalam pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan ayam jantan dan ayam betina nya. Umur dua bulan belum memungkkinkan ayam-ayam tersebut untuk kawin. Pemasukan ayam kedalam kandang hendaknya selalu diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas kandang. Pedoman mengenai kapasitas atau daya tampung kandang yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1.     15     ekor/m2 untuk ayam umur 2-3 bulan.
2.     5-10 ekor/m2 untuk ayam umur 3-5 bulan.
3.     3-5    ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan.
Setelah memasuki umur 5 bulan, ayam dengan jenis kelamin berbeda sudah bisa dipisahkan guna menghindari kemungkinan ayam terlalu cepat mengalami dewasa kelamin. Perkawinan yang terlalu muda perlu dihindarkan karena keturunan yang di hasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu peternak perlu memisahkan ayam jantan dan betina dalam keandang tersendiri. Tempat pakan dan minum pada masa seperti ini sebaiknya di tempatkan diluar kandang dan dimasukkan jika hujan. Pakan yang diberikan sebaiknya dalam bentuk kering, supaya sisa-sisa pakan tidak menjamur dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pagi dan sore hari. Sedangkan air minum diberikan secara bebas tanpa penjatahan melalui pipa atau bambu yang dibelah dua.
FKH - IPB

Pemeliharaan ayam bangkok dewasa

Secara umum pemeliharaan ayam bangkok dewasa tidak berbeda jauh dengan pemeliharaan ayam bangkok remaja. Yang penting dilaksanakan adalah program latihan dan perawatan pada pejantan untuk membentuk penampilan ayam bangkok yang prima. sedangkan bagi ayam betina, perhatian lebih dititik beratkan pada penjagaan stabilitas tubuh supaya bisa menjadi induk yang baik. seperti sudah dijelaskan diatas, mulai umur 7 bulan ayam bangkok sudah mencapai dewasa kelamin. Ini berarti ayam jantan sudah memproduksi sperma dan betina sudah mulai bertelur. Namun ayam bangkok pada usia seperti ini, khususnya ayam betina, sulit di kawinkan. Hal ini justru menguntunghkan, karena untuk mendapatkan keturunan yang baik jika induk sudah memiliki kematangan organ reproduksi yang baik.

Ayam siap untuk dirawat sekitar umur 7 bulan. Ditandai dengan suara kokoknya yang sudah lantang dan terlihat lebih ‘sombong’, mengayomi betina dan ayam-ayam yang lebih muda. Pisahkan ayam tersebut dalam kurungan tersendiri selama seminggu. Jangan didekatkan denggn jago yang jauh lebih tua.
Cara merawat ayam muda, yang pertama adalah membangun mentalnya lebih dulu. Jangan sampai ayam trauma atau takut dengan ayam lain yang lebih tua. Kemudian baru secara bertahap meningkatkan volume ototnya dan memperbaiki staminanya. Untuk ayam muda, jangan diabar menerima pukulan keras dahulu. Tubuhnya masih dalam masa pertumbuhan. Pukulan yg terlalu keras dapat mengakibatkan luka serius dan membuat ayam menjadi cacat.
Gebraklah secara bertahap sesuai kemampuannya. Kalau cuma kuat 5 menit, ya harus diangkat jangan dipaksakan. Rawat lagi agar minggu depan mencapai target kuat 10 menit. Begitu terus selanjutnya sampai benar-benar siap.
Standart ukur peningkatan kinerja bisa macam-macam. Bisa dilihat dari staminanya, tenaga, akurasi pukulan, bobot pukulan, dan lain-lain. Kalau saya pribadi, ayam dikatakan ada peningkatan bila staminanya bertambah baik. Kalau sekarang cuma kuat gebrak 10 menit, minggu besok kuat 1 ronde, itu tandanya ada peningkatan. Perhatikan nafasnya… Biasanya bila nafas (stamina) sudah bagus, maka artinya otot-otot sudah mulai berkembang. Selanjutnya akurasi pukulan akan ikut bagus dengan sendirinya. Tinggal kita meningkatkan tenaganya saja (bobot pukul).
Standart waktu perawatan ayam sangat relatif. Tergantung cara perawatan dan tipikal ayam. Ada ayam yg cepat jadi, ada juga beberapa kasus ayam lama jadinya. Tapi untuk ukuran saya pribadi, standart lama perawatan sampai siap adu kurang lebih 8-9 kali gebrak. Kurang lebih 2-3 bulan. Itupun dengan catatan, grafik kinerjanya naik terus dan ayam tidak terganggu kesehatannya.
Ayam siap tarung ketika volume ototnya sudah bagus serta staminanya sudah baik. Untuk otot bisa diraba sendiri dari bentuk paha, otot dada, leher, pegangan, dan lain-lain. Untuk stamina, patokan saya adalah abar 20 menit tidak boleh ngos-ngosan. Dilanjutkan ronde ke dua (20 menit lagi). Di ronde ke-2 bobot pukul harus konstan dan akurasi pukulnya bagus.

Memandikan dan menjemur ayam bangkok

Ayam bangkok jantan yang sudah berumur tujuh bulan dapat langsung dijual. Tetapi untuk meningkatkan nilai jual, peternak dapat melakukan program perawatan dan latihan secara lebih intensif. Calon pembeli dan penggemar tentu lebih tertarik terhadap penampilan ayam bangkok yang lebih menarik, stamina yang baik dan ketahanan fisik yang prima.
Guna menghasilkan ayam-ayam dengan keunggulan-keunggulan seperti itu, peternak dapat mengadakan perawatan dan latihan sejak berumur 7 bulan. Kedua program tersebut dapat dilakukan minimal 2 bulan sesudahnya ayam baru dijual. Perawatan ayam bangkok antara lain adalah memandikan dan menjemur setiap hari.
Setiap hari sekali ayam bangkok perlu dimandikan untuk membersihkan semua kotoran yang melekat pada tubuh dan bulu-bulunya. Dengan dimandikan itu kondisi fisiologis dan bentuk tubuh ayam bangkok akan mempunyai penampilan yang prima. Kita dapat memandikan ayam bangkok sekitar pk 08.00 dengan menggunakan air bersih. Tetapi jangan sekali-kali menggunakan air hangat, sebab air hangat dapat merusak pertumbuhan bulu dan jaringan tubuh.
Sewaktu memandikan kita dalam posisi jongkok dan ayam diapit dengan kedua kaki pada posisi membelakangi kita. Mula-mula bagian kepala ditundukkan dan dibasuh dengan handuk yang sudah dibasahi dengan air bersih. Posisi menunduk ini memudahkan turunnya air yang membasahi muka ayam. Masih dalam posisi menunduk, leher ayam kita pegang dengan tangan kiri, sementara tangan kanan mengguyurkan air dengan tangan kanan mengguyurkan air secara perlahan-lahan hingga mengenai bagian tengkuk sampai pangkal sayap. Sesudah itu leher dibasuh dengan handuk supaya tidak tidak terlalu banyak kandungan air pada bulu hiasnya.
Kemudian bagian dada dibasuh dengan handuk hingga kebawah sampai ke bagian belakang (kloaka). Daerah sekitar kloaka harus benar-benar bersih sebab kotoran sering menmpel dibagian ini. Selanjutnya pemandian diteruskan kebagian sayap sampai ketiak dan bagian paha serta kaki ayam dibasahi hingga betul-betul bersih. Bagian yang terakhir lkali dibersihkan adalah brutu. Perlu diingat bahwa setiap kali habis di pakai, handuk hendaknya selalu dicuci dan diperas supaya tetap bersih dan mengandung air secukupnya.
Bagian punggung tidak perlu dimandikan, karena jika sering kena air justru dapat merusak bulu-bulu sehingga menjadi kusut dan mudah patah
.
Seusai memandikan, ayam dimasukan kedalam kurungan dan dijemur dibawah sinar matahari pagi supaya tubuhnya yang basah itu menjadi kering. Sinar matahari pagi sebelum pukul 10.00 sangat baik untuk kesehatan ayam, karena menagndung pro vitamin D (vitamin D dalam bentuk inaktif) yang sangat memabantu pertumbuhan tulang dan bulu. Pro vitamin D dalam tubuh ayam akan diolah menjadi vitamin D. Tulang dan bulu sebagian besar tersusun dari Zat tanduk yang sangat membutuhkan vitamin D. Lebih dari itu sinar matahari pagi dapat membunuh kuman-kuman penyakit yang masih menempel pada bulu dan bagian tubuh lainya.
Bila ayam bangkok baru pertama kali menjalani perawatan seperti ini, sebaiknya penjemuran dilakukan pada waktu yang lebih pagi lagi (misalnya jam 08.00). Dalam tahap permulaan, ayam bangkok biasanya hanya tahan selama 10-15 menit saja dibawah sinar matahari. Pada saat itu, paruhnya sering kali terbuka dan kelihatan terengah-engah. Oleh karena itu ayam tersebut tidak perlu dijemur tertalu lama. Bila kita melihat ayam terngah-engah, maka kita harus segera memindahkanya ke tempat yang teduh. Keesokan harinya, ia dapat dijemur lagi dan demikian seterusnya hingga ayam sudah terbiasa menghadapi terik matahari.
Manfaat lain dari penjemuran ini antara lain adalah melatih pernafasan dan memperbaiki sistem peredaran darah. Kerja paru-paru dan jantung menjadi lebih sempurna, karena ayam sudah terbiasa menghadapi kondisi kritis (panas). Dengan demikian, ketahanan fisik pun menjadi lebih baik daripada ayam yang sama sekali tidak pernah dijemur. Selain itu timbunan lemak dibawah kulit pun juga akan berkurang sehingga otot-ototpun menjadi kencang. Hilangnya lemak ini dikarenakan banyaknya energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.