Jumat, 19 September 2014

DOSIS PENGENCER KAWIN SUNTIK UNGGAS


Keuntungan pertama yang di dapat jika melakukan kawin suntik unggas( ayam, bebek, entog, kalkun, ayam hutan) adalah efisiensi dalam pemberiaan pakan dan jumlah jantan yang di pakai . Sebab 1 jantan bisa buat 25-50 ekor betina, hitung saja berapa pakan yang bisa di hemat.

Tentang mekanisme aplikasi kawin suntik, sudah tak bahas tuntas buka di blog bumiternak tidak saya ulang lagi. Yang kita bahas nanti soal media pengencer air mani/sperma ayam jago diantaranya NaCL 0,9/air infus, kuning telur dan air kelapa.


Atau tanyakan langsung pada praktisi Mas Mosafrisal, pelaku lapangan inseminasi buatan kawin suntik pada ayam yang langsung praktek ke peternakan. Kalau saya pada soal kawin suntik hanya praktisi pada skala ujicoba penelitiaan.

Hasil sementara penelitiaan yang di dapat membuktikan bahwa dosis pengencer punya pengaruh terhadap daya tetas telur. Melalui rancangan acak lengkap pola faktorial 4 x 2 dengan faktor perlakuaan 4 macam dosis pengencer di dapat hasil :

Model pertama, dosis 50 juta sperma motil/ 0,1 ml sperma pengencer, model ke dua dosis 40 juta sperma motil/ 0,1 ml sperma pengencer, model ke tiga dosis 30juta sperma motil/ 0,1 ml sperma pengencer, model ke empat dosis 20 juta sperma motil/ 0,1 ml.
Sedang faktor perlakuaan dua macam, yang pertama dengan NaCL 0,9%/ air infus, ke dua NaCL 0,9% yang sudah di campur kuning telur dengan perbandingan 4 bagiaan BaCL dan 1 bagiaan kuning telur. Setiap perlakuaan mendapatkan 5 ekor induk sedang produksi sebagai ulangan.
Hasil yang di dapat seolah tidak tampak nyata tidak signifikan, tapi bila di cermati akan nampak, bahwa masing masing hasil perlakuaan mencatatkan :
 Dengan dosis 30 juta sperma motil / 0,1 ml sperma pengencer di hasilkan 76,4 %. Dengan dosis 50 juta sperma motil/0,1 ml di capai hasil 74,9 %, sedang pada dosis 20 juta sperma motil 0,1 ml hanya mencapai 67,4 %.
Dari hasil penelitian jelas nampak bahwa pengaruh faltor dosis terhadap daya tunas telur tertinggi di capai pada dalam dosis 30 juta sperma motil 0,1 ml, tapi hasil ini juga membuktikan bahwa hasil tidak terlalu berbeda nyata (P>0,05)

Sedang pengaruh faktor pengencer sperma terhadap daya tetas telur tertinggi di capai dengan hanya menggunakan NaCL 0,9/ air infus saja. Yaitu 79,9 % daya tetas. Sementara perlakuaan ke dua NaCL dengan kuning telur daya tetas hanya 70 %.

 Pengaruh interaksi ke dua faktor perlakuaan, baik jumlah sperma motil maupun pengencer sperma, terhadap daya tunas telur memang menunjukan perbedaan yang tidak nyata. Namun pengaruh faktor dosis IB/kawin suntik 30 juta sperma motil 0,1 ml sperma dalam pengencerNaCL 0,9 % menghasilkan daya tetas telur tertinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.