Keuntungan pertama yang di dapat jika melakukan kawin suntik
unggas( ayam, bebek, entog, kalkun, ayam hutan) adalah efisiensi dalam
pemberiaan pakan dan jumlah jantan yang di pakai . Sebab 1 jantan bisa buat
25-50 ekor betina, hitung saja berapa pakan yang bisa di hemat.
Tentang mekanisme aplikasi kawin suntik, sudah tak bahas
tuntas buka di blog bumiternak tidak saya ulang lagi. Yang kita bahas nanti
soal media pengencer air mani/sperma ayam jago diantaranya NaCL 0,9/air infus,
kuning telur dan air kelapa.
Atau tanyakan langsung pada praktisi Mas Mosafrisal, pelaku
lapangan inseminasi buatan kawin suntik pada ayam yang langsung praktek ke
peternakan. Kalau saya pada soal kawin suntik hanya praktisi pada skala ujicoba
penelitiaan.
Hasil sementara penelitiaan yang di dapat membuktikan bahwa
dosis pengencer punya pengaruh terhadap daya tetas telur. Melalui rancangan
acak lengkap pola faktorial 4 x 2 dengan faktor perlakuaan 4 macam dosis
pengencer di dapat hasil :
Model pertama, dosis 50 juta sperma motil/ 0,1 ml sperma
pengencer, model ke dua dosis 40 juta sperma motil/ 0,1 ml sperma pengencer,
model ke tiga dosis 30juta sperma motil/ 0,1 ml sperma pengencer, model ke
empat dosis 20 juta sperma motil/ 0,1 ml.
Sedang faktor perlakuaan dua macam, yang pertama dengan NaCL
0,9%/ air infus, ke dua NaCL 0,9% yang sudah di campur kuning telur dengan
perbandingan 4 bagiaan BaCL dan 1 bagiaan kuning telur. Setiap perlakuaan
mendapatkan 5 ekor induk sedang produksi sebagai ulangan.
Hasil yang di dapat seolah tidak tampak nyata tidak
signifikan, tapi bila di cermati akan nampak, bahwa masing masing hasil
perlakuaan mencatatkan :
Dengan dosis 30 juta
sperma motil / 0,1 ml sperma pengencer di hasilkan 76,4 %. Dengan dosis 50 juta
sperma motil/0,1 ml di capai hasil 74,9 %, sedang pada dosis 20 juta sperma
motil 0,1 ml hanya mencapai 67,4 %.
Dari hasil penelitian jelas nampak bahwa pengaruh faltor
dosis terhadap daya tunas telur tertinggi di capai pada dalam dosis 30 juta
sperma motil 0,1 ml, tapi hasil ini juga membuktikan bahwa hasil tidak terlalu
berbeda nyata (P>0,05)
Sedang pengaruh faktor pengencer sperma terhadap daya tetas
telur tertinggi di capai dengan hanya menggunakan NaCL 0,9/ air infus saja.
Yaitu 79,9 % daya tetas. Sementara perlakuaan ke dua NaCL dengan kuning telur
daya tetas hanya 70 %.
Pengaruh interaksi ke
dua faktor perlakuaan, baik jumlah sperma motil maupun pengencer sperma,
terhadap daya tunas telur memang menunjukan perbedaan yang tidak nyata. Namun
pengaruh faktor dosis IB/kawin suntik 30 juta sperma motil 0,1 ml sperma dalam
pengencerNaCL 0,9 % menghasilkan daya tetas telur tertinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.